Jumat, 24 April 2009

Rotifera

Rotifera (Rotatoria)

Rotifera sering disebut Rotatoria, merupakan binatang cosmopolitan. Dikenal sebagai Wheel Animacules (binatang beroda). Ukuranya mencapai 40µm-2,5µm, rata-rata 200µm. Tubuhnya transparan, jika berwarna itu disebabkan oleh saluran pencernaan. Rotifer memiliki masa hidup yang tidak terlalu lama. Usia betina pada suhu 25◦C adalah antara 6-8 hari sedangkan yang jantan hanya 2 hari. Rotifer memiliki toleransi salinitas mulai dari 1-60 ppt, perubahan salinitas yang tiba-tiba dapat mengakibatkan kematian.



Tubuhnya terbagi atas 3 bagian :

  1. Bagian anterior

Bagian ini ditutupi oleh lapisan kutikula, yang kadangkala ada hiasannya. Ciri khas rotifera yaitu adanya korona di bagian anterior. Terdapat lingkaran silia, di atas pedestal yang terbagi dua yang disebut trochal disk. Trochal disk bergerak mambranela, seperti dua roda yang berputar. Trochal disk berfungsi untuk berenang dan makan. Apabila tidak digunakan dapat ditarik ke dalam tubuhnya.

  1. Bagian Badan (Truck)

Bentuk badan ada yang bulat dan ada yang lurus, terdapat 3 tonjolan kecil, memiliki 2 antena lateral dan sepasag antena dorsal. Alat inderanya berupa rambut halus di ujung antena.

  1. Bagian kaki

Memiliki 1-4 jari. Pada rotifera, jari berfungsi untuk merayap, dengan cara di tempelkan pada benda di sekelilignya. Mengandung 2-30 kelenjar perekat yang bermuara diujung jari. Pada rotifera, sesil pedal gland (kelenjar kaki ) berfungsi untuk membentuk cangkang.

Rotifera memiliki kulit epidermis (lapisan tipis) dengan jumlah nuclei yang tetap, di bawah epidermis terdapat otot. Peseudocopela berisi cairan dan sel amobid yang bercabang. Rotifera berenang dengan bantuan silia pada korona dan ada yang menjalar dibantu oleh kaki. Mulutnya terdapat dibagian ventral dan dikelilingi oleh sebagian korona, mulutnya berhubungan dengan pharynx atau mastax yang berfungsi untuk menangkap dan mengelilingi makanan. Organ yang menghubungkan parinx dengan perut disebut tubular oseophagus.

Kulit luar yang keras menutupi tubuhnya disebut lorica memberikan Rotifer bentuk tubuh yang jelas. Kadang-kadang lorica memiliki duri anterior dan posterior yang berfungsi sebagai pertahanan diri dari predator atau sebgai alat pengapung. Rotifer tersusun atas kurang lebih 950 sel, memiliki system saraf, pencernaan, ekskresi dan reproduksi yang sangat khusus. Kaki yang memanjang pada bagian posterior digunakan untuk melekat.

Alat eksresinya dengan 2 protonepridia yang berfungsi sebagai osmoregulator. Otaknya merupakan massa ganglion dorsal, terletak diatas mastax, alat inderanya berupa sensory bristle, ciliatedpit dan mata.

Klasifikasi

Termasuk kedalam filum Achelminthes, kelas Rotifera, dan memiliki 3 ordo, yaitu Bdelloida, Seisonoida, dan Monogonontida.

1. Ordo Bdelloida


Hidupnya di air tawar, berenang bebas, tubuhnya lonjong, memiliki ovarium yang sepasang, parthenogenesis, tidak ada individu jantan, jumlah spesies sekitar 350 jenis.

Contoh spesiesnya : Rotifera, rotatoria.



2. Ordo Seisonoida

Hidup di laut, bersifat epizoik, memiliki ovarium dan testis sepasang.

Contoh spesiesnya : Seison.





3. Ordo Monogoontida

Hidup di air tawar, berenang bebas atau sesil, ovarium tidak berpasagan. kelompok Monogononta memiliki jumlah spesies terbanyak sekitar 1.500 jenis.

Contoh spesies :Collotheca, Branchionus, Pedalvia.





Reproduksi

Biasanya rotifera jantan lebih kecil daripada rotifera betina, reproduksinya dengan cara kopulasi dengan hypodermic imphrenation, yang memiliki 2 macam sperma. Tipe pertama berfungsi dalam pembuahan, tipe kedua yang berbentuk seperti jarum berfungsi untuk membantu sperma tipe pertama menenbus dinding tubuh betina. Menghasilkan 2 macam telur :

1. Telur amistik

Bercangkang tipis, tidak dapat dibuahi, bersifat diploid dan jika menetas menjadi individu betina.

2. Telur mistik

Brcangkang tipis, bersifat haploid, apabila tidak dibuahi akan menetas menjadi individu jantan dan apabila dibuahi cangkangnya berubah menjadi tebal dan resisten terhadap lingkungan yang buruk, telur ini juga sering disebut telur dorman.

Habitat

Rotifera (rotatoria) dapat hidup di air tawar dan di air laut. Hidupnya ada yang berkoloni, soliter dan sesil. Hidup pada air dan benda-benda dalam air. Pada jenis pelagis, bentuknya menyerupai kantung, duri panjang, kaki menghilang atau dapat dilipat.

Rotifera yang bersifat epizoik atau ektoparasit hidup pada insang crustacea kecil, sedangkan yang bersifat endoparasit hidup pada telur siput, heliozoan, volvox, dan usus oligochaeta. Rotifera jenis parasit kaki dan mastax yang mengalami modifikasi, yaitu sebagai alat perekat dan korona mengecil.

Peranan

Rotifer merupakan salah satu pakan alami larva ikan yang diguunakan para pembudidaya ikan, dapat membantu dalam proses dekomposisi bahan organik terlarut di air dan di permukaan tanah.